Tahukah Anda kalau nyamuk adalah hewan yang paling mematikan di dunia?? Tiap tahunnya diprediksi ada sekitar 600 ribu orang meninggal akibat nyamuk gigitan nyamuk.
Sebenarnya bukan gigitannya yang mematikan, namun penyakit yang dibawa melalui gigitannyalah yang mematikan. Penyakit tersebut bisa jadi malaria ataupun demam berdarah.
Dan satu lagi yang harus kita pahami bahwa nyamuk sebenarnya tidak menggigit karena mereka ompong alias tidak memiliki gigi. Saat menyedot darah manusia, nyamuk menggunakan mulutnya yang berbentuk pipa berujung tajam, mirip jarum suntik bernama propbosis.
Ada dua propbosis yang dimiliki oleh nyamuk, pertama digunakan untuk menyuntikkan air liur pengencer darah yang mengandung zat bius agar gigitan tidak terasa sakit. Sementara itu, mulut kedua nyamuk dipakai untuk menyedot darah manusia.
Seperti yang diperlihatkan video di bawah, mulut nyamuk itu akan mencari pembuluh darah terdekat yang bisa dicapainya. Kemudian, secara terus menerus mengisap darah sampai perut si nyamuk penuh. Saat darah tersedot, daerah di sekitar pembuluh darah itu akan berubah menjadi pucat dan kebiruan, tanda kekurangan darah.
Mengapa bekas gigitan nyamuk meninggalkan rasa gatal dan bentol?
Saat nyamuk menancapkan mulutnya ke pembuluh darah dan menyuntikkan air liur, tubuh akan mendeteksinya seperti infeksi virus atau bakteri. Hal itu akan membuat tubuh melepaskan zat anti bodi berupa histamin.
Nah, histamin itu akan memicu pembuluh darah untuk terbuka lebih lebar, agar banyak darah bisa masuk ke bekas gigitan tadi. Perlu diketahui, semakin deras aliran darah, artinya semakin banyak sel darah putih yang masuk ke area itu sehingga semakin mudah tubuh memerangi zat 'penyusup' itu. Tetapi, seringkali tubuh terlalu banyak melepaskan histamin, akhirnya daerah bekas gigitan nyamuk itu meradang (bengkak) dan terasa gatal.
Saat nyamuk menancapkan mulutnya ke pembuluh darah dan menyuntikkan air liur, tubuh akan mendeteksinya seperti infeksi virus atau bakteri. Hal itu akan membuat tubuh melepaskan zat anti bodi berupa histamin.
Nah, histamin itu akan memicu pembuluh darah untuk terbuka lebih lebar, agar banyak darah bisa masuk ke bekas gigitan tadi. Perlu diketahui, semakin deras aliran darah, artinya semakin banyak sel darah putih yang masuk ke area itu sehingga semakin mudah tubuh memerangi zat 'penyusup' itu. Tetapi, seringkali tubuh terlalu banyak melepaskan histamin, akhirnya daerah bekas gigitan nyamuk itu meradang (bengkak) dan terasa gatal.
0 komentar